aku...
aku perempuan yang punya hati, hati ini rapuh seperti kaca
aku tak ingin dilukai
tak ingin di khianati
tak ingin telingaku dihiasi dengan bisikan dusta
dan tak ingin digantungkan terlalu lama
aku...
seorang pecundang yang hanya bisa menatapmu dari kejauhan...
menatapmu dengan cintaku yang malu-malu
tersenyum melihat kehadiranmu
yang hanya bisa menunduk di kala pandangan kita bertemu
yang gugup saat kau menatapku dengan mata indahmu
aku...
yang hanya bisa menunggumu
menunggu dengan hiasan rasa sayangku padamu
terkadang waktu dan lelah ini memaksaku untuk mundur
aku lelah menunggu...
aku bingung...
disaat aku ingin mundur, aku terlalu sayang untuk melepasnya
dan disaat ku ingin bertahan, hatiku cukup tersakiti
aku...
perempuan yang dihiasi rasa sepi yang gelap
tempat ini terlalu teduh...
jalur-jalur gelap nan sunyi di hati ini menggema
berharap datangnya matahari dapat menyinari hatiku
menyinari hingga sudut-sudut keterpurukan ini lenyap
dan membawaku ke tempat yang terang
aku...
yang bertahan dengan senyuman
walau dalam kesungguhan...
aku jatuh tersungkur kedalam jurang keterpurukan
aku ingin menangis terisak-isak
aku ingin berteriak pada ombak
hingga rasa ini terhapus angin dan lenyap