Laman

Selasa, 15 November 2011

rindu...

Kutatap langit biru, terbentang awan-awan putih yang amat mempesona.
Awan itu menggambar wajahmu... Matamu yang tajam, membuatku merindu...

Menyedihkan karena aku tak bisa bilang padamu "Aku rindu padamu" karena aku merasa malu dan gensi padamu, aku bukan siapa-siapa kamu!

Merindu padamu seperti melembar bola basket ke dinding. Memantul dan selamanya akan terus memantul. Karena rasa rinduku padamu tak tersampaikan...

Ku hanya diam dalam perihnya rasa rindu yang melanda diriku ini.

Ingin sekali aku melemparkan batu besar ke kepalamu lalu berteriak "Hey, aku rindu padamu. Ya, sesakit itu aku menyimpan rasa rindu ini dari dirimu"

Kuharap engkau tahu diriku dilanda kerinduan yang amat dalam karena dirimu.

Dan yang paling kuinginkan adalah, kau merindui diriku, seperti kurindui dirimu...

Rabu, 09 November 2011

Aku Ingat...

aku ingat, sewaktu pertama kali bertemu dengan dirimu...
Kau yang sedang melangkah bersama teman-temanmu dengan wajah jutekmu dan cara berjalanmu yang cuek, posisimu yang berada di paling belakang telah memikat hatiku.
Kau kenakan kemeja putih kotak-kotak dengan garis merah itu, t-shirt biru itu, celana jeans itu, dan sepatu converse itu...

Aku ingat, ketika pertama kali kucoba mengirimkan pesan padamu.
Responmu yang cuek itu menamparku, namun tak mengalahkan besar rasa sukaku padamu...
Aku yang memeras otakku untuk menyusun kata-kata dan kalimat menarik agar kau tersenyum begitu membacanya, begitu terkirim, akupun berbaring di tempat tidurku, menempelkan dagu pada bantal putihku, dan aku terlonjak kesenangan begitu kau membalas pesanku

Aku ingat, ketika kucoba tersenyum menyapamu, aku malu-malu, jantungku berdebar, pupil mataku membesar, aku gugup. Dan hatiku berbunga-bunga ketika kau tersenyum kembali padaku.

Aku ingat, ketika kau mengizinkanku untuk pulang bersamamu dengan kendaraanmu, waktu yang melesat begitu cepat bila kubersamamu. Ingin kuhentikan waktu sejenak, namun ku tak mampu...

Aku ingat, perlahan-lahan kau meresponku dengan baik, kau ramah padaku, kau baik padaku.

Aku ingat, ketika pandangan kita bertemu, kemudian kita saling membuang muka, dan aku kembali menatapmu malu-malu, juga kau yang kembali menatapku yang entah aku tak tahu apa yang kau fikirkan.

Aku sangat ingat, ketika kau bilang kau membutuhkanku, ketika kau bilang kau ingin membuatku tersenyum...

Aku ingat, aku begitu bahagia karenamu...
Namun aku juga ingat, aku begitu sedih karenamu...

Aku ingat, ketika kau dekat dengan gadis lain, juga ketika ada gadis yang mencoba mendekatimu. Hati ini bagai terlempar obor panas pada tumpukan jerami dalam ruangan tertutup. Asapnya mengepul di dalam hati, dan menyesakkan dada. Aku tak bisa bilang aku cemburu padamu, karena aku bukan siapa-siapamu...

Aku ingat, ketika kau membuatku menangis sampai mataku sembab dan berkantung. Sehingga keesokan harinya aku menghindari tatapan langsung dari orang-orang karena ku tak mau mereka tahu aku habis menangis semalam.

Aku ingat, ketika kau menghiraukanku, aku merasa bersalah dan menyalahkan diriku sendiri, namun aku juga bingung sebenarnya apa salahku?

Aku ingat, ketika kau datang lagi di kehidupanku ketika aku mencoba untuk pergi. Juga kau pergi ketika dirimu memenuhi semua ruang dihatiku...

Kenapa, semua yang kuingat tentang dirimu?
Di benakku ini ada kamu, kamu apa adanya, kamu yang selalu kurasa.

Namun aku takut... jika suatu saat nanti aku tak ingat akan satu hal...

yaitu saat aku tak ingat untuk melepaskanmu seutuhnya...

matarusa
11 November 2011